Selasa, 02 November 2010

Pasar Kemiri

azanah bahasa dan produk di Pasar Tradisional

Kemiri merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Purworejo, terletak 5 km di utara kota Kutoarjo. Meskipun kota kecamatan namun geliat dan dinamika masyarakat Kemiri sudah maju dinamis, hal tersebut di dukung dengan akses jalan yang bagus, baik dengan kota Kutoarjo mapun dengan desa-desa di sekitar Kemiri. Sebagian wilayah pedesaan di kecamatan Kemiri terletak di pegunungan yang terletak di utara Kota kemiri.
Di kota kecamatan kemiri terdapat beberapa pusat ekonomi perdagangan, diantaranya pertokoan di utara alun-alun, AlfaMart dan Pasar. Ketiganya salin berdekatan, khusus untuk pasar terdapat dua hari dalam satu minggu yang ramai, atau di namakan hari pasaran yaitu Rabu dan sabtu, sehingga pada hari tersebut sangat ramai oleh pedagang dan pembeli yang bertransaksi, dilihat dari jenis barang dagangan setidaknya ada empat jenis yang cukup menjolok, yaitu:
1.Pasar Bambu
Terletak di alun-alun kemiri bagian barat, setiap hari pasaran terdapat penjual bambo yang memajang barang dagangan di alun-alun. Biasanya para pedagang adalah para petani yang langsung membawa bamboo menggunakan sepeda ontel dari desa-desa misalnya desa Sidodadi Karang Tengah, desa Samping, desa Kaliurip dll, setiap sepeda biasanya memuat delapan bamboo dengan harga kisaran 40-60ribuan. Biasanya pasar ini dari jam 5 sampai jam 8 pagi.
2. Pasar Ayam dan Unggas
Terletak di jalan sebelah barat pasar, biasanya yang di perjualbelikan ayam, itik,mentok, burung dara.
3. Pasar hewan/Kambing
Terletak di Pasar sebelah utara, biasanya hewannya adalah kambing
4. Pasar kebutuhan Pokok
Terletak di pasar sebelah dalam, bermacam-macam barang dagangan yang dijual belikan di pasar tersebut.
Jika di lihat dari barang yang di jual terdapat kekhasan tersendiri, meskipun sebagian besar barang yang dijual biasanya ada di pasar-pasar lain di Kutarjo maupun Purworejo namun ada beberapa barang yang hanya ada di pasar kemiri, misalnya tiwul ireng,gadungan,gaplek dsb (penulis tidak hafal namanya).
Dilihat dari model tempat dagangan dan cara penyajian dagangan, terdapat keunikan karena namanya pasar tradisional sehinga ada nuansa ‘pedesaan’ yang masih kental sehingga berkesan unik meskipun ada beberapa yang sudah cukup modern.
Bahasa….ini yang cukup unik dan menarik (bagi penulis) karena sebagian besar pedagang dan pembeli adalah orang-orang lokal dan orang pedesaan sehingga bahasa yang digunakan juga khas, baik dari segi dialek maupun kosakata, namun itu tidak menghambat komunikasi karena tetap bahasa jawa. Meskipun kadang ada istilah yang bagi penulis sudah jarang digunakan yaitu ‘pitungringgit, limangringgit’ dsb.
Mengenai harga relative, jika barang-barang yang diperdagangkan adalah barang yang berasal dari luar Kemiri, maka harganya cenderung lebih tinggi, tapi jika barang asli hasil daerah tersebut maka harga relative lebih murah.
Belanja di pasar kemiri meskipun pasar tradisional namun ada nuansa tersendiri dan ada barang yang tidak terdapat di pasar lain (Kutoarjo, maupun Purworejo)